Blogroll

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 20 Juli 2014

Senin, 03 Maret 2014

pacaran atau menikah ??

bingung, parah, masih sayang, gak mau pisah, gak mau jauh jauhan.
gak mau, gak mau gak mau.
setiap hari berpikir dan berpikir tentang apa yang harus dilakukan, di satu sisi, benar benar tidak mau pisah dengannya. tapi disisi yang lebih penting sadar akan dosa yang akan ditanggung
perbuatan dosa, lali harus bagaimana ?
ketika semuanya telah terjadi rasanya ingin sekali mengatakan bahwa ingin putus pacaran, maunya segera menikah, tapi belum siap, belum ada persiapan. si dia juga belum lulus kuliah apalagi saya yang masih baru semester VI.
banyak orang yang mengatakan, langsung nikah aja, tapi bukankah nikah itu juga butuh persiapan ? kalaulah alasan untuk menikah karena  menghindari maksiat, bukankah sudah dari dahulu anak - anak yang masih di bawah umur dan masih mau pacaran itu dinikahkan saja, semakin baik akan tetapi bagaimana dengan nikah usia dini ?tidak dapat membayangkan.
di sisi lain, pernikahan bukanlah hanya karena menghindari maksiat akan tetapi karena menjalankan sunnah Rasul meskipun begitu akan lebih baik jika mempersiapkan diri dan fisik sebelum menikah baik psikologis maupun materi. karena meskipun nantinya rezeki itu datangnya dari Allah, namun kita juga diwajibkan berusaha untuk memenuhinya, barulah hasil akhirnya kita serahkan kepada Allah.

semoga kita termasuk dalam hambaNya yang beruntung aamiin.

Senin, 24 Februari 2014

Cinta, Lagi - Lagi

cinta itu memang rumit
ketika kita dihadapkan pada dua pilihan.
dua pilihan yang membuat seseorang bahkan  mampu merangkai katadan bersajak
dua pilihan yang bahkan kadang membuat seseorang menjadi kikuk
dua pilihan yang kadang membuat seseorang menjadi lupa siapa dirinya
pilihan yang memang harus dipilih 
ketika seseorang itu tidak mampu mendapatkan kedua - duanya
penghayatan  dan cinta
kepedulian dan kasih
bersama dan selamanya
kadang seseorang itu berpikir bagaimana harus menghadapi semua ini
ketika dikaitkan dengan satu alasan cinta ?
cinta yang bagaimana yang ia rasakan bahkan tidak bisa diungkapkan 
melihat meskipun tak dapat terlihat
mendengar meskipun tak dapat didengar
memperhatikan meskipun tak dapat jawaban
meskipun jawaban itu nyata telah didapatkan
telah nyata tergenggam dalam tangan yang halus
meskipun jawaban itu telah ada
masih menunggu harapan yang muncul setiap saat
terkadang memang sulit untuk dipahami
mencoba melupakan
mencoba bertahan, meskipun peduli tak ada jaminan
tanpa asuransi
mengingatNya adalah jalan terbaik yang mampu dilakukan
Tuhan, Engkau yang Maha Tahu segala isi hati manusia

Kamis, 27 Juni 2013

Bukan engkau tapi Dia

Sore itu ku langkahkan kakiku setapak demi setapak menyusuri lembutnya belaian angin yang berhembus sepoi – sepoi di tengah bisingnya suara – suara kendaraan yang lalu lalang melewati jalanan menuju arah kampus Univesitas Jember. Pikiranku terus melayang jauh hingga akhirnya sampai juga di tempat peraduanku selama kurang lebih dua tahun terakhir, rumah keduaku setelah aku memutuskan untuk berangkat meninggalkan rumah sementara guna mengenyam ilmu pendidikan yang kuharapkan dapat menjadi tangga menuju impian dan cita – citaku sekarang dan kelak.Tak mudah memang, dan butuh sedikit banyak usaha agar dapat diterima di perguruan tinggi negeri selain dari faktor keberuntungan sendiri. Pikiranku terus melayang jauh tentang peristiwa yang terjadi dua tahun belakangan ini, tidak  mudah memang untuk mengatasinya, terkadang begitu penat aku merasakan hubungan yang ku kira akan berkahir bahagia dan selamanya seperti dalam dongeng – dongeng yang sering ditampilkan di layar kaca untuk dijadikan tontonan. Begitu complicated ku rasakan ibarat jarum dalam jerami yang sulit untuk dapat keluar dari  tumpukan jerami akan tetapi masih tetap saja menikmati setiap detik waktu yang berlalu.
Waktu itu, mentari bersinar cukup cerah sehingga aku bersiap untuk berangkat ke sekolah seperti biasannya dengan suasana hati yang penuh dengan semangat dan kebahagian. Bagaimana tidak, karena hari itu adalah hari pertama dimana aku berangkat sekolah tidak dengan jalan kaki, akan tetapi dijemput oleh seseorang siswa SMA yang kurasa begitu menawan hatiku dengan segala perbedaan yang kami punya, begitu membuatku mabuk kepayang , membuatku setengah gila dengan perasaan rindu yang kian mendalam, Dimas nama panggilan yang biasa di sebutkan oleh teman – temannya. Perasaan senang dan berbunga tak dapat kubendung untuk tidak terlihat oleh setiap pasang mata yang menatap, pancaran cahaya kebahagian kian terpancar jelas dibalik senyum yang ku lemparkan ke setiap orang yang kurasa pantas untuk menerimanya. Perlahan tapi pasti suara motor yang lembut mendekat ke arahku, dari jarak yang masih bisa ku jangkau dengan mata kulihat seorang laki – laki muda berseragam putih abu-abu kurang lebih masih berusia 17 tahunan dengan menaiki sebuah sepeda motor bebek berplat nomer dengan kode P, tersenyum ke arahku, dengan gayanya yang mempesona menurutku.
“ sudah lama menunggu ? maaf ya lama”
“nggak kok, santai aja. Lagian juga masih jam 06.10”
Kembali secercah senyuman yang begitu menawan terurai dari bibirnya yang merah merekah  bak buah delima yang masak.
“ kamu sudah sarapan?” sapanya dengan suara yang menyejukkan hati setiap wanita yang sedang kasmaran.
“belum” jawabku simple dan pendek.
“ya sudah kita sarapan dulu saja ya?”
“sarapan? Dimana?”
“hemm? Lihat nanti lah”
             Aku sedikit penasaran karena pertanyaanku belum terpecahkan olehnya, meskipun begitu tidak membuatku mengeluarkan amarah yang membara,  tidak tahu kenapa tapi rasanya seperti ada yang berbicara ya sudahlah, nanti juga tahu sendiri kemana tujuannya. Dan benar memang sekitar lima menit kurang lebih akhirnya kami sampai di warung makan yang tidak begitu besar namun lebih rapi tatanan letak dan propertinya serta tidak kalah bersih dengan rumah makan yang tersohor. Sekitar lima belas menit kami menghabiskan sarapan nasi pecel dengan sayur kangkung dan kecambah kecil yang tidak terlalu banyak ditambah dua buah tempe dan satu buah tahu lengkap dengan sambel kacang sedap dan rempeyek udang yang begitu renyah untuk segera disantap di hari yang masih berembun ditemani segelas penuh teh hangat yang membangkitkan selera makan.
             Jam tangan sudah menunjukkan tepat di angka antara 7 dan 6 yang menandakan sekarang sedang berada di zona waktu setengah tujuh pagi, sembari bercanda dan berbincang ringan kami berdua berjalan beriringan meskipun tidak dengan bergandeng tangan tapi aku yakin ada hati yang diam – diam membicarakan keakraban kami berdua, yang tentunya tidak mereka duga dan tidak pernah mengira, laksana impossible both of you. Sesampainya di kelas kami berdua mulai duduk di bangku masing – masing, dan benar saja sekitar lima menit kemudian Pak Budi selaku pengajar pelajaran Matematika datang dan segera masuk kelas untuk memulai hari itu dengan sedikit sentuhan mata yang tajam tapi tetap lembut dan kulitnya yang sawo matang dengan kumis tebal dan tentunya dengan postur tubuh kekar yang selalu membuat kami sedikit banyak takut dengan beliau, sehingga selalu melaksakan setiap perintah yang ditugaskan pada kami tanpa sedikitpun mempunyai keberanian untuk tidak mengerjakan setiap tugas yang diberikan. Benar -  benar telah berhasil membangkitkan selera untuk selalu belajar setiap saat, bagaimana tidak karena guru yang satu ini adalah guru yang sangat disiplin dengan segala kekuasaannya kepada seluruh siswa disamping menjabat sebagai wakil kepala sekolah bagian kesiswaan.
             Tanpa terasa pelajaran matematika sudah menuju titik puncak pada hari itu, dan tentunya dengan akhir pemberian tugas yang membuat kami sebagian para siswa selalu menarik napas panjang, ada juga yang menggelengkan kepala dengan ekspresi kaget, diam sambil tersenyum aneh dan yang pasti satu kata yang banyak keluar dari lisan – lisan siswa adalah biyuh, banyaknya. Selisih waktu jam pelajaran antara matematika menuju Biologi memang tidak terlalu lama, namun hari itu tenyata guru kami mata pelajaran biologi tidak dapat hadir karena ada kepentingan sehingga membuat kelas ku kosong. Berbagai macam kegiatan dilakukan oleh siswa di kelasku, mulai dari sibuk dengan membaca buku sendiri, diskusi kelompok, berbincang ria dengan teman sebangku hingga memainkan handphone tak luput dari aktivitas yang dilakukan tapi masih tetap dalam kelas. Aku dan Dimas memilih untuk keluar kelas menuju perpustakaan bersama teman dekatku Anggi yang sekaligus teman sebangkuku dengan dua anak laki – laki yang lain yang tentunya masih teman sekelas ku, Rizal dan Andi.Kami berlima mulai menyusuri rak buku satu – persatu untuk menemukan buku apa yang akan Kami baca, aku dan Anggi berjalan beriringan memilah dan memilih setiap tatanan buku yang berjajar rapi sembari berbincang kecil.
“Rum, kamu jadian sama Dimas ? “ tanyanya dengan nada to the poin.
“ha? Kata siapa?”
“nggak kata siapa siapa, Cuma memperhatikan tingkah kalian selama ini, sepertinya ada yang lagi kasmaran “ jawab Anggi sambil tersenyum geli.
Aku masih terdiam tak memberikan jawaban atas pertanyaannnya.
“ Mata kalian tidak bisa berbohong Rum, kalau telah terjadi sesuatu di antara kalian, lagian aku ini kan sahabatmu, aku sudah tau gimana kamu. Nggak tau juga benar apa salah si, Cuma mencoba menebak aja, kalau sebenarnya kalian berdua sudah” Anggi tak meneruskan kalimatnya.
“?”
Aku masih terdiam sambil membaca buku yang tengah ku pegang sambil mendengarkan kalimat Anggi yang belum dilengkapinya. Mataku masih tetap memandang setiap kata- kata yang tertulis dalam lembaran yang tengah ku cerna apa maksud dari kalimat tersebut. Anggi menoleh ke arahku yang ku rasa tatapan matanya begitu memusat ke arahku tajam seakan ingin menggoyang – nggoyangkan badanku sambil berkata cepet jawab Harum kalau tidak ...
“Rum”
“hmm? Iya kenapa Nggi?”
“kamu ini,  jawab lah pertanyaanku.” Sambil memajang bibir yang ke depan.
“pertanyaan yang mana?”
“ya Tuhan, kamu ini pinter tapi lola banget “
Aku hanya tersenyum melihat gelagat temanku yang lucu menurutku dengan pantomim wajah kesal. “ menurut kamu ?”
“kalian jadian?”
Hanya senyum yang bisa ku berikan sebagai tanda jawaban atas pertanyaannya, dan aku harap Anggi tahu maksud dari senyumanku.
“ waah, bener kan ternyata, kamu ini, kapan kalian jadian? Gak cerita – cerita, jahat !”
“apa aku harus mengumumkan ke semua orang? Perlu ta?”
“iya nggak juga si, tapi secara aku ini sahabatmu Rum, tapi apa kamu yakin? Sejak kapan si kamu suka Dimas? Pinter banget kamu nutupi Rum,”
“biarkan waktu yang akan menjawab”
“tapi kan dia itu...”
“aku tahu dan sadar, tapi aku juga tidak tahu mengapa aku bisa menjalani hubungan ini, ku rasakan ada sesuatu yang berbeda, dan aku selalu berharap semua akan baik – baik saja, terkadang sebuah perasaan mengasihi itu tidak memandang perbedaan, yang diketahui hanya perasaan yang begitu aneh tanpa sebab, bahagia ketika kamu berada di dekatnya, bingung saat dia mengacuhkanmu, dan menjadi salah tingkah saat dia menatapmu”
“aku juga berharap all is well”
“nyari buku apa?” tiba – tiba sebuah suara yang tidak asing bagiku terdengar begitu dekat dan nyata di sampiku dan Anggi. Dimas, Andi dan Rizal yang entah darimana berasal tiba – tiba saja sudah berdiri di samping barisan rak tempatku dan Anggi berada .
“astaghfirullah, kalian mengagetkanku” kataku dengan intonasi kaget.
“eeh, ada yang jadian nii, PJ, PJ,PJ, wajib bayar PJ” kata Rizal dengan tertawa kecil.
“wooh, iya wajib itu, dimana enaknya, Smart cafe, cafe Resto, D’java, Extreem, atau.... warteg?” Andi menambahi.
“ siapa yang jadian?” sahut Dimas menimpali.
“beee, pura – pura nggak tahu”
“maksudnya?”
“udahlah Dimas Harum, udah ngaku aja, pakek malu – malu tapi mau” kata Andi sambil menepuk bahu Dimas.
“PJ apa si ?” kataku menimpali.
“Ya ampun Annisa Harum Candra Kirana, katrogh banget sii, makanya gaul dikit dong, buku terus yang di pegang, sekali – kali buka lah itu TV di rumah “
“ ngina banget si, sapa bilang aku nggak pernah lihat TV?”
“itu PJ aja nggak tau”
“tahu Pajak Jadian kan maksudnya?”
“naah, pas mantab” tiba – tiba Anggi menjawab sambil tertawa.
Kami berlimapun tertawa bersama – sama. “Stttttt, dilarang berisik, mengganggu ketentraman umum “ kata Anggi sambil menutup mulutnya dengan isyarat mendekatkan  telunjuk jari ke bibir.
             Hari demi hari ku lalui dengan penuh semangat meskipun seringkali perasaan was – was itu tetap datang, keraguan akan terus melangsungkan hubungan ini, sebuah hubungan yang aku sendiri tak pernah tahu bagaimana bisa bertahan hingga angka 515 hari setelah aku dan Dimas menyatakan bahwa kami akan berkomitmen bersama untuk menjalin sebuah hubungan bukan hanya sekedar hubungan untuk menyatakan diri bukan single, tetapi sebuah hubungan yang kami harapkan akan bertahan dan mampu bertahan hingga nanti saat masanya tiba dengan menjaga apa yang seharusnya dijaga sebagai manusia yang berakhlak dan berguna bagi semua manusia. Meskipun perbedaan di antara kami adalah nyata dan tidak dapat ditawar adalah salah satu hal dari dari kami masing – masing untuk tetap mempertahankan perbedaan itu, tetap meyakini pribadi masing – masing akan mampu berjalan beriringan dengan tanpa memapermasalahkan apa yang membuat kami berbeda, suatu keyakinan yang mungkin terlihat sedikit arrogant, tapi itulah komitmen kami. Di samping itu masih tetap tersimpan dalam diri kami jika suatu saat nanti perbedaan akan berubah menjadi satu dan menjadi satu kesamaan  yang indah.
             Dimas Cakra Wibisono, tubuhnya tidak terlalu kekar dengan warna kulit sedikit sawo langsat tapi mengarah ke putih bersih. Perawakan sedang dan tidak terlalu pendek sekitar 175 cm dengan berat sekitar 69 kg, berambut lurus hitam potongan rapi dan gaya tampilan yang casual serta tidak neko – neko, rupanya  membuat sebagian besar wanita merasa iri terhadapku karena telah  merebut hati pujaan mereka. Sifatnya memang  sedikit keras namun masih tetap sopan dengan gaya bicara dan tingkah laku yang selalu terlihat cool. Pola pikir yang dewasa dan  kemampuan di atas rata – rata dalam belajar semakin membuat manusia ciptaan Tuhan ini menjadi pria idaman setiap wanita, ditambah lagi wajahnya yang menawan asli khas Indonesia dengan tingkat kereligiusan yang cukup membuatku seakan menjadi wanita beruntung karena telah mampu meluluhkan hati seorang laki – laki yang penuh tanggungjawab terhadap segala hal ini.  Namun semua  keberuntungan itu seakan hilang ketika ku kaitkan dengan perbedaan yang ada, perbedaan yang menyangkut masa depanku dan dia bukan hanya di dunia semata namun juga di alam kuasa Tuhan yang belum dapat terjangkau oleh daya khayalan saat ini, perbedaan yang nyata dan tidak dapat ditawar, perbedaan yang begitu menyulitkan hati, perbedaan yang aku sendiri tidak tau mengapa harus ada. Sering ku dengar kata – kata cinta ada untuk menyatukan perbedaan, ntahlah yang pasti terkadang aku masih ragu terhadap ungkapan tersebut bagaimana tidak, kalau perbedaan yang dimaksud adalah untuk saling melengkapi antara kekurangan satu sama lain, ya itu adalah hal yang baik, bagaimana denganku? mungkin ada banyak orang di luar sana sedang menjalin hubungan seperti yang ku alamai saat ini, mungkin mereka sama berpikirnya dengan aku saat pertama kali berkomitmen dengannnya dulu, sekali lagi mungkin. Sekarang adalah sekarang kita jalani saja seperti air yang mengalir nanti suatu saat air itu akan bermuara ke laut, sama halnya seperti kita menjalani hubungan ini dengan baik maka suatu saat akan menjadi satu dalam kesatuan yang utuh. Sesungguhnya harapan dari perbedaan adalah sama halnya seperti sandal, ada bagian kiri dan ada bagian kanan, mereka selalu berjalan beriringan meski tidak sama, setiap yang satu ke depan pasti yang lain ke belakang, tapi begitulah mereka saling melengkapi agar mampu berjalan menuju tujuan yang sama.
             Tidak untukku, untuk kasusku. Aku memang begitu mengasihinya, mengasihi setiap kekurangan dan kelebihanya, berusaha untuk dapat melakukan yang terbaik untuknya dan untukku, namun ternyata perbedaan ini kian sulit untukku. Sulit untukku yang mencintainya dengan sepenuh hatiku, dia yang kurasa pria nyaris sempurna namun tidak. aku seorang muslim, kepercayaan ini  kepercayaanku yang kurasa paling baik untukku, agama yang paling damai paling tentram untukku, bukan hanya sekedar kepercayaan semata namun juga hidup dan matiku, keyakinan yang sudah melekat dalam darahku , dalam sanubariku, dalam setiap hembusan nafasku, dalam setiap detakkan jantungku dan dalam setiap irama tingkah laku. Tak akan mungkin dan tak akan rela aku meninggalkannya demi yang lain, bukan untukmu kekasih meskipun engkau seseorang yang teramat kucintai dalam hidupku setelah ibu bapakku, namun untukNya. Dialah pemilik alam semesta Tuhan yang Maha Kuasa, aku tak akan mampu berpaling dari Tuhanku, kita memang saling mencintai saling mengasihi, saling menghormati dan menghargai antara agamaku dan  agamamu, namun tetap tidak bisa aku meninggalkanNya begitu saja dan mengikuti ajaranmu, karena kita berbeda dan perbedaan itu kian nyata, saat aku mencoba untuk melepaskanmu yang telah merajai hatiku. Cintaku padamu begitu besar sehingga tidak dapat kuungkapkan dengan kata – kata dan syair lagu yang indah namun cintaku kepada Dia sang penciptaku lebih besar dari apapun di dunia ini, melebihi cintaku kepada diriku sendiri. Dialah Allah segalanya untukku, tempat ku meminta, mengadu, menangis, tertawa, bahagia, bersedih, dan segala hal Dialah yang Maha Mengetahui segala sesuatu. Sedangkan engkau dengan keyakinanmu terhadap Tuhanmu dalam ajaran agamamu yang berbeda denganku, ini sungguh hal yang sulit ku jalani.
             Aku tahu kau mencintaiku dengan sepenuh hatimu begitupun dengan aku yang mencintaimu dengan sepenuh hatiku, ketulusan yang menyatukan kita. Perbedaan tetaplah berbeda, perbedaan tidak akan menjadi sama terkecuali kita yang menyatukannya dalam persamaan yang nyata, engkau ikut masuk dalam ajaranku atau sebaliknya. Namun kita memang berbeda, dilahirkan untuk memiliki perbedaan, aku dan kamu dua insan yang dimabuk cinta, dua insan yang saling percaya terhadap keyakinan kkita masing – masing, tak ada paksaan untukmu agar kau masuk mengikuti keyakinanku, begitupun sebaliknya tak ada paksaan untukku untuk ikut memilih pedoman hidup yang telah kau yakini. Hanya hati nurani yang mampu berbicara, mampu merasakan pilihan apa yang harus kita pilih, pilihan yang akan menentukan jalan kita mulai saat ini dan di masa depan, ku tahu ini memang sulit tapi semuanya akan lebih sulit saat kita tidak pernah berfikir ke arah yang lebih baik, akan lebih sulit saat kita menjalin hubungan hingga nanti detik – detik persatuan kita, akan lebih sulit memutuskan sesuatu itu baik atau tidak jika kita tidak mengkaji lebih dalam dengan logika namun begitu tidak semua hal dapat dilogika ada beberapa hal dan banyak hal yang tidak bisa ternalar oleh logika tapi hanya mampu ternalar oleh perasaan.
             Mungkin ini jalan yang terbaik untuk kita berdua untukku dan untukmu, setelah sekian lama kita berdua menjalin kasih, aku yang terlalu menyayangimu dan sebaliknya. Namun ternyata rasa syukurku kian bertambah setelah mengenalmu, cintamu kepada Tuhanmu lebih besar daripada untukku, dan aku, cintaku kepada Tuhanku lebih besar dari apapun, namun aku yakin kita akan menemukan jalan kita masing – masing, jalan yang indah menuju dunia dan keindahan untuk akherat. Aku mengasihimu karena Dia, bukan engkau yang kupilih namun Dia.
             Tidak terasa air mata membasai kedua pipiku, menyadarkanku bahwa semua itu sudah berlalu, segara ku tengok jam kecil di atas tempat tidurku yang telah menunjukkan angka 6, dan suara adzan masih dapat ku dengar dari dalam kamar kosku, segera ku bergegas menuju kamar mandi guna mengambil air wudhu untuk segera melaksanakan ibadah sholat maghrib. Aku tersenyum mengingat semua itu, dan segala puji kupanjatkan kepadaMu Tuhanku hingga aku seperti ini, berharap selalu Engkau kasihi dan selalu Engkau ridhoi setiap niatan hamba untuk segala kebaikan hamba, karena aku tahu Engkau Maha Tahu terhadap apa yang terbaik untuk hambamu. My God is only You.


bukan engkau tapi Dia



Rabu, 20 Maret 2013

OLIGOPOLY MARKET








TASK OF MICRONOMICS
RESUME OF
OLIGOPOLY MARKET

By:
Group II
Rizky Dea Narotama 110810251007
Andi Dinastyo 110810251010
Marza Ramadhan W. 110810251011
Mahaddiyah Rahmi 110810251012
Eka Ardha Nareswari 110810251013
Dini Optimasi 110810251014
Nirwan Sukmajati 110810251016
Mirza Ananta 110810251028
Retno Pusalia 110810251030




Study Progam of Management
International Class Of Management Department
Economics Faculty
University Of Jember
May 2012

Content List

Cover   i
Content List ii
Enclosure List iii
Definition of Oligopoly Market 1
Characteristic of Oligopoly 1
The Kinds of Oligopoly Market 2
The Curve of Oligopoly 3
Maximum Profit in Oligoply Market 6
Market Obtacles of Oligopoly 6
Advantage and Disadvantage of Oligopoly Market 7
Refference 9
Enclosure 10


Enclosure List

The questions from Group 1 and group 3 about Oligopoly Market 10
The answer toward Group 1 and Group 3 questions 11







A. DEFINITION OF OLIGOPOLY MARKET
Oligopoly is a good market where is little firms that commonly has big measurement and capital. In oligopoly market, all firms be in an interdependent condition each other because an act of a firm very influence the other firm so that the other will be react. That reaction can be advantages or disadvantages, for the reactor firm or the firm that have been react.
The new firm isn’t easy to enter in the industry because there is an entry barries, like an efficient operation in an industry needs a big firm so that just few firm that needed to fulfill the market demand. Finally, in a long term, the total of firms that working in an oligopoly market stay in a little value. Yes, it is likely that weak entry barries make a new firms can enter the market easily. If this condition happen and the firms always enter the market, finally the oligopoly market will be changed into an monopolistic market.

B. CHARACTERISTIC OF OLIGOPOLY
1. Interdependence:
The firms under oligopoly are interdependent in making decision. They are interdependent because the number of competition is few and any change in price & product etc by an firm will have a direct influence on the fortune of its rivals, which in turn retaliate by changing their price and output. Thus under oligopoly a firm not only considers the market demand for its product but also the reactions of other firms in the industry. No firm can fail to take into account the reaction of other firms to its price and output policies. There is, therefore, a good deal of interdependences of the firm under oligopoly.

2. Importance of advertising and selling costs:
The firms under oligopolistic market employ aggressive and defensive weapons to gain a greater share in the market and to maximise sale. In view of this firms have to incur a great deal on advertisement and other measures of sale promotion. Thus advertising and selling cost play a great role in the oligopolistic market structure. Under perfect competition and monopoly expenditure on advertisement and other measures is unnecessary. But such expenditure is the life-blood of an oligopolistic firm.

3. Group behaviour:
Another important feature of oligopoly is the analysis -of group behaviour. In case of perfect competition, monopoly and monopolistic competition, the business firms are assumed to behave in such a way as to maximize their profits. The profit-maximizing behaviour on his part may not be valid. The firms under oligopoly are interdependent as they are in a group.

4. Indeterminateness of demand curve:
This characteristic is the direct result of the interdependence characteristic of an oligopolistic firm. Mutual interdependence creates uncertainty for all the firms. No firm can predict the consequence of its price-output policy. Under oligopoly a firm cannot assume that its rivals will keep their price unchanged if he makes charge in its own price. As a result, the demand curve facing an oligopolistic firm losses its determinateness.
The demand curve as is well known, relates to the various quantities of the product that could be sold it different levels of prices when the quantity to be sold is itself unknown and uncertain the demand curve can't be definite and determinate.
5. Elements of monopoly:
There exist some elements of monopoly under oligopolistic situation. Under oligopoly with product differentiation each firm controls a large part of the market by producing differentiated product. In such a case it acts in its sphere as a monopolist in lining price and output.

6. Price rigidity:
Under oligopoly there is the existence price rigidity. Prices lend to be rigid and sticky. If any firm makes a price-cut it is immediately retaliated by the rival firms by the same practice of price-cut. There occurs a price-war in the oligopolistic condition. Hence under oligopoly no firm resorts to price-cut without making price-output decision with other rival firms. The net result will be price -finite or price-rigidity in the oligopolistic condition.


C. THE KINDS OF OLIGOPOLY MARKET
There are three kinds of Oligopoly market if we seen from the ways of the firms to ward off the dependent and indeterminancy that happen inside of oligopoly market.
1) Non-Collusive Oligopoly
It’s mean that all firms stay working individual and consider that the other firms are its competitor.
2) Collusive Oligopoly
Some or all firms that inside in the industry have choosen to accompany in a formal collusion. This bundle is called “cartel” and formed with purpose to be able the power of oligopoly market.
3) Tacit Collusion
Where is in this type appear a price leadership. There are three kinds of price leadership:
a) Barometric firm, the firms with pleasure to suitable it’s sold price that have been fixed by barometer firm.
b) Dominant firm, there is no power  from another firm. The firm just could to following the price that have been fixed by the dominant firm.
c) Low Cost firm, the firms be forced to follow the low cost firm price level and couldn’t fixed the output quantity based on each firm’s equilibrium condition.


D. THE CURVE OF OLIGOPOLY
Demand curve
In an oligopoly, firms operate under imperfect competition. With the fierce price competitiveness created by this sticky-upward demand curve, firms use non-price competition in order to accrue greater revenue and market share.
"Kinked" demand curves are similar to traditional demand curves, as they are downward-sloping. They are distinguished by a hypothesized convex bend with a discontinuity at the bend–"kink". Thus the first derivative at that point is undefined and leads to a jump discontinuity in the marginal revenue curve.
Classical economic theory assumes that a profit-maximizing producer with some market power (either due to oligopoly or monopolistic competition) will set marginal costs equal to marginal revenue. This idea can be envisioned graphically by the intersection of an upward-sloping marginal cost curve and a downward-sloping marginal revenue curve (because the more one sells, the lower the price must be, so the less a producer earns per unit). In classical theory, any change in the marginal cost structure (how much it costs to make each additional unit) or the marginal revenue structure (how much people will pay for each additional unit) will be immediately reflected in a new price and/or quantity sold of the item. This result does not occur if a "kink" exists. Because of this jump discontinuity in the marginal revenue curve, marginal costs could change without necessarily changing the price or quantity.
The motivation behind this kink is the idea that in an oligopolistic or monopolistically competitive market, firms will not raise their prices because even a small price increase will lose many customers. This is because competitors will generally ignore price increases, with the hope of gaining a larger market share as a result of now having comparatively lower prices. However, even a large price decrease will gain only a few customers because such an action will begin a price war with other firms. The curve is therefore more price-elastic for price increases and less so for price decreases. Firms will often enter the industry in the long run.








Picture 1 course of balance demand curve
Description Picture:
Above part demand curve indicating that price of fixed competitive company, whereas the buttom part enable for competitor to change the price. Because demand curve mentioned suppose all, the price of company, and other is fixed so demand curve will break.

Above the kink, demand is relatively elastic because all other firms' prices remain unchanged. Below the kink, demand is relatively inelastic because all other firms will introduce a similar price cut, eventually leading to a price war. Therefore, the best option for the oligopolist is to produce at point E which is the equilibrium point and the kink point. This is a theoretical model proposed in 1947, which has failed to receive conclusive evidence for support.









Picture 2 Kinked demand curve
Description picture :
Above part demand curve indicating that price of fixed competitive company, whereas the buttom part enable for competitor to change the price. Because demand curve mentioned suppose all, the price of company, and other is fixed so demand curve will break. demand is relatively elastic because all other firms' prices remain unchanged. Below the kink, demand is relatively inelastic because all other firms will introduce a similar price cut, eventually leading to a price war.
The reaction of rivals to a price change depends on whether price is raised or lowered. The elasticity of demand, and hence the gradient of the demand curve, will be also be different. The demand curve will be kinked, at the current price.
Price stickiness
Even when there is a large rise in marginal cost, price tends to stick close to its original, given the high price elasticity of demand for any price rise.






Picture 3 Price stickiness
Description picture :
Above part demand curve indicating that price of fixed competitive company, whereas the buttom part enable for competitor to change the price. Because demand curve mentioned suppose all, the price of company, and other is fixed so demand curve will break. Relative demand will elastic because above on P. The dent in P have mean that MR curve will discontinu in this point. Because, the company hasn’t any reaction toward small alteration marginal cost curve . MC shift in MC1 because a large increase in cost causes only a small increase in price.
At price P, and output Q, revenue will be maximised.

E. MAXIMUM PROFIT IN OLIGOPOLY MARKET
To make maximum profit in oigopoly market, where the firms don’t do agreement between them, price level is have a rigid characteristic, is difficult for get the change. Inclined for constant in price level have been fixed from the start.


F. MARKET OBSTACLES OF OLIGOPOLY
Factors contributing are:
a) Economics Scale
Economies of scale that should be enjoyed can be a barrier in an oligopoly market, especially new companies. If a company can achieve a greater level of production, the more the lower the production cost per unit of production, so if there is market demand, the company is prepared to meet consumer demand. So the larger the number the more efficient sales activities produce.

b) Differences in economic costs
It is happen because :

1) The company long has thorough knowledge of the market so much dominate the market, so find out how to maximize production and reduce production costs
2) the old company employee more experienced and understand how to increase productivity and minimize production costs allow
3) The company is more known for a long time so it is more reliable if the bank needs funds

c) The specialty of the firm has long can reduce new company to enter the market because:
1) goods known
2) The difficulty of making the goods
3) the old company can make various kinds of goods of 1st kind items that reinforce the old firm in an oligopoly market occupied

G. ADVANTAGES AND DISADVANTAGES OF OLIGOPOLY MARKET
1. Advantages from Oligopoly Market
Two  principal prime advantage of oligopoly there are :
1.1 Firm operation can reach high efficient and can discrease production cost
Because for the old firm can discrease the production cost as the consquence from their experience then more efficient because use well grounded employer so can increase their employer productivity beside that can discrease production cost, and then the old firm have cognizable by bank and profider  so can be easy to get credit and get materials with low price.
1.2 A Firm always doing development and create new inovation
Because the oligopoly market have the different design character automatically utter developmental and create new inovation a firm can be alive flexible with condition ant situation.

2. Disadvantage from Oligopoly Market
2.1 The revenue distribution cann’t be spread evenly
 because special for the creative firm automatically can make developping and create new inovation so the firm can increase their revenue, but different for other firm that not creative and inovation enough automatically their revenue can discrease so this problem cann’t be spread evenly revenue distribution.


REFERENCES

Amacher, ulbrich.1986.Principle of Economics.Dalla:South Western Publishing co.
Joerson,Tati Suharti dan M.fatturrozi.2007.Teori Ekonomi Mikro.Salemba Empat:Jakarta.
Lipsey,Richard G, Peter O.Steiner, Douglas D.Purvis.1992.Pengantar Ekonomi Mikro.Edisi kedelapan.Jakarta:Penerbit Erlangga.
Mankiw,N.G.2004.Principle of Economics.Salemba Empat:Jakarta.
Mansfield,Edwin.1988.Principle of Micronomics.New york:Norton and Company inc.
Salvator,Dominick.1994.Micronomic.Jakarta:Theory.Erlangga
Samuelson,Paul A dan William D.Nordhaus.2003.Ilmu Ekonomi Mikro.Edisi bahassa Indonesia.edisi 17.Jakarta:PT Media Global Edukasi.
Sumarsono,Sonny.2007.Ekonomi Mikro.Yogyakarta:Graha Ilmu.
Sukirno, Sadono.  1994. Pengantar Teori  Mikroekonomi. Jakarta: Rajawali Pres.



Enclosure 1
The Question from other Group About Oligopoly Market

a. Group 1
1. How is relationship between begin long term step to get profit with kinked demand curve?
(bagaimana hubungan antara tingkat awal jangka panjang untuk mendapatkan keuntungan dengan kinked demand kurva ?)
2. Why thats happen obatacle when a firm going to oligopoly industry ? and what the different with monopoly? Why the price of good in oligopoly market inclined change?
( mengapa terjadi hambatan ketika sebuah perusahaan masuk ke industri oligopoli? Dan apa perbedaannya dengan monopoli? Mengapa harga dalam pasar oligopoli cenderung berubah?)

b. Group 3
3. how to prohibit disadvantage from oligopoly ?
( bagaimana cara mencegah kerugian dari oligopoli ?
4. why the begin long term step can be happen ?
( mengapa tingkat keuntungan jangka panjang dapat terjadi?)


Jumat, 01 Maret 2013

bukan untukku

tuhan, aku tau Engkau merencanakan sesuatu yang indah untuk hamba hambaMu
aku tahu,, dia mengetahui apa yang tengah aku rasakan
aku tahu dia menghindariku
aku tahu dia
dia tidak untukku
sudahkah mungkin ini sudah menjadi alasan
sudah cukup alasan
aku menangis untukmu
mungkin terlihat begitu cengeng
terlihat rapuh
tapi harus bagaimana aku bersikap Tuhan
hanya Engkau yang Maha memahami segala sesuatu
mungkin aku terlihat terlalu mengeluh
aku sudah lelah Tuhan
mungkin dia memang bukan untukku
akan ku usahakan
menerima kenyataan ini
malam ini
aku benar benar ingin menangis Tuhan
aku yang menangis tanpa tahu alasanku
hatiku terasa ada yang salah
Tuhan, jernihkanlah hatiku kembali
aku tahu Engkau maha segalanya
memberi yang terbaik bagi setiap hambaMu